Where is the sense of humanity?
Hai Blogger ..
Hari ini seperti biasa, kalo gw harus memulai aktivitas gw di pagi hari sampai sore hari. Tapi, kali ini aktivitas yang gw jalanin bukan pergi ke sekolah cari ilmu, ngerjain tugas, dll.
Aktivitas gw yang baru mempunyai tanggung jawab yang besar , yang kalo ga hati-hati akan merugikan diri gw sendiri juga, alias sekarang gw kerja. Yeeeaayy!!
Semenjak kerja, setiap pagi gw bertemu dengan berbagai model macam orang. Dari di busway, sampe di kantor, dan dimanapun. Dan dengan banyak bertemu orang juga gw jadi merasa makin banyak hal yang gw dapat.
Inspirasi tulisan gw hari ini adalah dari keseharian yang gw lewati, sebuah sudut pandang gw yang udah lama banget mau gw curahin, dan apakah kalian sependapat??
Begini ceritanyaaa ...
Ga tau kenapa, perasaan gw merasa tenggang rasa seseorang terhadap sesamanya semakin tipis. Rasa keegoisan saling adu paling depan. Contoh kecilnya ketika elo di busway, misalanya ada ibu hamil atau orangtua yang udah kelihatan kerutan sana sini naik busway. Pas di dalam, apa langsung ada orang reflek berdiri dan menyilahkan duduk mereka? Hmm, I'm not sure for this!
Kadang harus sampai ditegor sama penjaga pintunya, untuk mempersilahkan mereka duduk. Bahkan pernah satu hari disaat gw pulang kerja, dan gw di dalam busway gw liat seorang perempuan yang sudah terlihat tidak muda lagi, duduk di bawah di antara orang-orang yang berdiri. Apakah itu yang disebut dengan menghormati orangtua? Kalau mau dibilang cape, semua orang juga cape. Sekalipun orang yang naik mobil pribadi, tetap aja fisik mereka lelah. Tapi, kita sebagai pengguna fasilitas kendaraan umum, gw rasa harus punya etika yang baik dan ada peraturan yang perlu ditaati.
Siapa sih orang yang mau pulang malem? Semua orang mengejar waktu untuk kembali ke rumah dan beristirahat, tapi apa daya ketika ga punya kemampuan untuk berdiri sendiri?
Dan setiap pagi, gw selalu memulai aktivitas gw dengan membaca berita yang terbaru dari situs KOMPAS. Disana banyak berita yang bisa di gali, dan berita belakangan ini dipenuhi dengan soal kecelakaan Dul, anak dari musisi Ahmad Dhani, soal kekacauan tata bahasa Vicky prasetiyo, tapi ada berita lain yang menarik perhatian gw.
Dari dunia Internasional maupun Nasional, kasus pelecehan terhadap sejumlah wanita terus meningkat. Apa ini yang dinamakan perikemanusiaan?
Semua punya hasrat untuk memiliki atau pun hasrat yang tak bisa terkendali, tapi apakah pernah terpikir sejenak "Serendah itu kah seorang wanita dimata pria?"
Kita sebagai manusia yang mempunyai suatu keyakinan memang percaya kita tercipta dari yang Maha Kuasa melalui pasangan yang sah yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Maka terlahirlah kita seorang laki-laki dan perempuan yang baru. Akan tetapi, mengapa masih banyak orang yang tidak menyadari akan hal ini?
Biasanya hanya alasan-alasan klasik saja yang kita dengar, misalnya karena kebutuhan, kelainan jiwa, atau karena si wanita berpakaian seksi sehingga menggoda. Alasan ini benar adanya, tapi apakah bisa dijamin seseorang yang menjaga pakaiannya akan selamat dari macam pelecehan ini.
Contoh kecilnya saja ketika seorang pria dengan lantangnya berbicara seronok terhadap wanita yang dikenalnya atau yang tidak dikenalnya? Walaupun dibilang ini kan bukan pelecehan secara langsung, jadi ga masalah lah. Justru dari sinilah berlanjut ke tahap yang lebih lanjut, apakah dunia ini memang sudah benar-benar terbalik? Apakah ini memang tanda-tanda akhir jaman yang banyak diprediksikan orang-orang??
Rasa kemanusiaan dunia ini semakin hari semakin tipis dan tidak terkendali! Bahkan ketika keadaan perang, masih ada sekelompok orang memanfaatkan situasi ini untuk kepentingan hasrat pribadi.
Mata dunia sadar akan hal ini, tapi masih kebanyakan yang terdiam bisu menyaksikannya. Mungkin termasuk gw, tidak bisa melakukan hal banyak untuk membela kaum gw sendiri, tapi mungkin sedikit tulisan ini bisa menggambarkan keadaan yang ada sekarang dan kita tidak hanya duduk manis. Dimana rasa kemanusiaan kita, kalo kita menyebut diri kita orang baik?
Hari ini seperti biasa, kalo gw harus memulai aktivitas gw di pagi hari sampai sore hari. Tapi, kali ini aktivitas yang gw jalanin bukan pergi ke sekolah cari ilmu, ngerjain tugas, dll.
Aktivitas gw yang baru mempunyai tanggung jawab yang besar , yang kalo ga hati-hati akan merugikan diri gw sendiri juga, alias sekarang gw kerja. Yeeeaayy!!
Semenjak kerja, setiap pagi gw bertemu dengan berbagai model macam orang. Dari di busway, sampe di kantor, dan dimanapun. Dan dengan banyak bertemu orang juga gw jadi merasa makin banyak hal yang gw dapat.
Inspirasi tulisan gw hari ini adalah dari keseharian yang gw lewati, sebuah sudut pandang gw yang udah lama banget mau gw curahin, dan apakah kalian sependapat??
Begini ceritanyaaa ...
Ga tau kenapa, perasaan gw merasa tenggang rasa seseorang terhadap sesamanya semakin tipis. Rasa keegoisan saling adu paling depan. Contoh kecilnya ketika elo di busway, misalanya ada ibu hamil atau orangtua yang udah kelihatan kerutan sana sini naik busway. Pas di dalam, apa langsung ada orang reflek berdiri dan menyilahkan duduk mereka? Hmm, I'm not sure for this!
Kadang harus sampai ditegor sama penjaga pintunya, untuk mempersilahkan mereka duduk. Bahkan pernah satu hari disaat gw pulang kerja, dan gw di dalam busway gw liat seorang perempuan yang sudah terlihat tidak muda lagi, duduk di bawah di antara orang-orang yang berdiri. Apakah itu yang disebut dengan menghormati orangtua? Kalau mau dibilang cape, semua orang juga cape. Sekalipun orang yang naik mobil pribadi, tetap aja fisik mereka lelah. Tapi, kita sebagai pengguna fasilitas kendaraan umum, gw rasa harus punya etika yang baik dan ada peraturan yang perlu ditaati.
Siapa sih orang yang mau pulang malem? Semua orang mengejar waktu untuk kembali ke rumah dan beristirahat, tapi apa daya ketika ga punya kemampuan untuk berdiri sendiri?
Dan setiap pagi, gw selalu memulai aktivitas gw dengan membaca berita yang terbaru dari situs KOMPAS. Disana banyak berita yang bisa di gali, dan berita belakangan ini dipenuhi dengan soal kecelakaan Dul, anak dari musisi Ahmad Dhani, soal kekacauan tata bahasa Vicky prasetiyo, tapi ada berita lain yang menarik perhatian gw.
Dari dunia Internasional maupun Nasional, kasus pelecehan terhadap sejumlah wanita terus meningkat. Apa ini yang dinamakan perikemanusiaan?
Semua punya hasrat untuk memiliki atau pun hasrat yang tak bisa terkendali, tapi apakah pernah terpikir sejenak "Serendah itu kah seorang wanita dimata pria?"
Kita sebagai manusia yang mempunyai suatu keyakinan memang percaya kita tercipta dari yang Maha Kuasa melalui pasangan yang sah yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Maka terlahirlah kita seorang laki-laki dan perempuan yang baru. Akan tetapi, mengapa masih banyak orang yang tidak menyadari akan hal ini?
Biasanya hanya alasan-alasan klasik saja yang kita dengar, misalnya karena kebutuhan, kelainan jiwa, atau karena si wanita berpakaian seksi sehingga menggoda. Alasan ini benar adanya, tapi apakah bisa dijamin seseorang yang menjaga pakaiannya akan selamat dari macam pelecehan ini.
Contoh kecilnya saja ketika seorang pria dengan lantangnya berbicara seronok terhadap wanita yang dikenalnya atau yang tidak dikenalnya? Walaupun dibilang ini kan bukan pelecehan secara langsung, jadi ga masalah lah. Justru dari sinilah berlanjut ke tahap yang lebih lanjut, apakah dunia ini memang sudah benar-benar terbalik? Apakah ini memang tanda-tanda akhir jaman yang banyak diprediksikan orang-orang??
Rasa kemanusiaan dunia ini semakin hari semakin tipis dan tidak terkendali! Bahkan ketika keadaan perang, masih ada sekelompok orang memanfaatkan situasi ini untuk kepentingan hasrat pribadi.
Mata dunia sadar akan hal ini, tapi masih kebanyakan yang terdiam bisu menyaksikannya. Mungkin termasuk gw, tidak bisa melakukan hal banyak untuk membela kaum gw sendiri, tapi mungkin sedikit tulisan ini bisa menggambarkan keadaan yang ada sekarang dan kita tidak hanya duduk manis. Dimana rasa kemanusiaan kita, kalo kita menyebut diri kita orang baik?
Comments
Post a Comment