Be Honest!

Hai Blogger ..
Pernah ga sih merasa kesal akan sesuatu yang sebenarnya kalian bisa ungkapin tapi ga bisa pada akhirnya?
Sering kali hal ini terjadi pada suatu hubungan.
Dikala kita kesal atau merasa sesuatu sama si doi bahkan sama temen sekali pun, sering kali sebenarnya kita bisa banget untuk ungkapin, tapi berfikir berkali-kali lagi buat bilang karena takut nyakitin hati ataupun jadi ribut.
Kata orang ketika lagi terikat dalam suatu hubungan harus jujur dalam keadaan apapun. Tapi, sering kali hal ini ga terjadi termasuk ungkapin rasa kesal. Kadang berawal dari sinilah bisa muncul perselingkuhan.
Karena merasa bosan ga bisa jujur sama si doi, akhirnya jujur deh sama yang lain.
Menurut pendapat saya pribadi, sangat disayangkan jika harus berakhir seperti itu. Mencoba untuk mengungkapkan apa yang kita rasa ga ada salahnya kok, kalau memang ia tulus menyayangi kalian tidak ada unsur apapun pasti mereka akan mencoba mengerti walau terkadang sulit.
Rasa takut kehilangan yang melanda sering kali jadi penghambat, akan tetapi sampai kapan hal ini sering terjadi dirasakan satu pihak?
Bicara mudah, melakukan sulit. Ya memang benar.
Kalau menurut pendapat saya, menjalin hubungan bukan saja mengenai dua orang yang ingin bersama, bertemu, menangis, takut kehilangan, hadiah, dll. Tapi, mengenai cara menerima seseorang apa adanya untuk hidup kita dan terus mempertahankan rasa cinta yang ada di hati masing-masing. Setuju? Bagaimana dengan kalian?

 "Belajarlah untuk jujur dengan diri sendiri baru dirinya" -Unknown-

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Torehan Kecil Saat OSN :D

Hai Blogger .. Apa yang terlintas di pikiran para pembaca saat lihat judul ini ? Aneh ? Penasaran ? Menarik ? atau ???? :D Waktu tanggal 3 April 2012 tepatnya , gue ditunjuk sama sekolah untuk mewakili OSN (Olimpiade Sains Nasional). Awalnya seneng banget dapat kepercayaan kaya gitu, tapi anehnya saat menjelang hari H-nya gue jadi ga semangat lagi, tapi ya udah deh diterobos terus aja. Hahahaha Disuruh datang kesekolah pagi-pagi, katanya berangkat jam 6. Eh, kenyataannya tetap aja setengah 7 jalannya. Selama perjalanan di dalam mobil, gue udah ga belajar lagi termasuk teman-teman satu perjuangan yang lombanya sama ataupun beda pelajaran. Oh iya, nyaris lupa. Gue ditunjuk sekolah ikut lomba MATEMATIKA! Serasa otak Einstein atau Blaise Pascal aja deh nih gue. Hihihihi. Padahal tarafnya masih dibawah dua ilmuwan terkenal itu. Lanjut ke cerita sebelumnya, selama dijalan gue sama yang lain malah bicarain soal kita lewat jalan mana dan yang paling penting KITA MAKAN APA ?!! Hahahahah
Read more

KAMU !

Waktu aku lihat kamu pertama kali, semuanya tidak terasa apa-apa. Semuanya dimata aku sama saja. Bagi aku hari-hari yang aku lalui sama, ibarat warna yang ada di dalam keseharian aku warna warni, tanpa ada warna ada yang menonjol. Ada pepatah yang bilang "kamu tidak akan tau apa yang akan terjadi esok", bagi aku saat itu aku udah tau apa yang akan terjadi besok, dalam artian keseharian sama aja. Kayak robot :P Sampai titik dimana hari itu muncul, yang aku ga pernah duga kalau hari itu akan berdampak pada hari-hari ku yang selanjutnya sampai hari ini dan sampai detik ini ketika aku mengambil suatu keputusan. Apa yang kamu pikirkan ketika lihat aku ? Andaikan aku mendapatkan pertanyaan itu di awal, aku akan menjawabnya dengan mudah yaitu "saya ga berfikir apa-apa". Tetapi, kalau sekarang aku boleh menjawabnya, aku akan menjawab "saya ga tahu", bukan karena aku tidak perduli tapi karena terlalu banyak hal di kepalaku yang tidak bisa aku jaba
Read more

Final Chapter ~

Untuk kamu yang menjadi sumber ceritaku, Kalau di tulisan yang lalu aku pernah mengatakan "aku tidak akan kembali untuk yang kedua kalinya walaupun sangat ingin, sampai kamu meyakinkan aku bahwa kamu nyata", dan ya kamu datang untuk kedua kalinya dan meyakinkanku lebih dan lebih lagi, dan yang hati ini sudah mengeras dan ia pun luluh dengan sendirinya, walaupun logika ku selalu berusaha menolaknya. Ketika aku tidak mengharapkan sedikit pun dari kamu, ketika aku sudah selesai dengan semua effort'ku. Kamu datang kembali dengan cara yang berbeda, memperkenalkan dirimu dari sisi yang lain, dan perlahan tanpa ku sadari membuatku merasa nyaman, terhayut dengan semua suasana, dan menaruh kembali setitik harapan dalam doaku untukmu. Orang diluar sana mengira kita adalah dua manusia yang berusaha memperbaiki hubungan yang lalu, tetapi sebenarnya tidak. Kita hanya dua manusia yang sama-sama berdiam diri, menunggu satu sama lain, takut memulai untuk membahas semua hal yang be
Read more